Kemarin waktu saya dijamu makan bersama
teman-teman online Bekasi, saya yg orang ndeso rada-rada kaget pas
ngeliat menu di resto tersebut. Seperti yang kliatan di foto nih di bawah, tuh resto bagus sistemnya buat konsumen.
Jadi restonya udah nyiapin berbagai kartu bergambar menu2 yang
tersedia dan konsumen dipersilakan mengambil kartu2 tersebut dan
diberikan kepada pelayannya
Alhasil, dgn sistem ini maka :
– Irit kbutuhan kertas nota si resto
– Konsumen bebas memilih kapan aja dan mau mikir yg mana
– Harga jelas dan menu jelas mana yg habis mana yg masih
Tapi masih untung gak bayar dulu di depan hehehe.. ada banyak juga lho yg resto bayar di depan
Taapiii.. yg perlu digaris bawahi bahwa sejak saya diskusi tentang
“Siapakah Raja Sebenarnya” di tahun 2006 bersama para direksi waktu saya
kerja ngantor, KONSUMEN BUKAN LAGI RAJA lho hehehe…
====================
Pepatah Konsumen adalah Raja dulu mungkin masih berlaku, namun pada perkembangannya, kayaknya bukan lagi dweh hehehe..
Mari kita coba jabarin dikit2 yaak sesuai kemampuan dan pengetahuan saya …..
1. Supermarket kini bisa saja Rajanya. Mengapa?
Karena konsumen selalu mengikuti kemauan
si supermarket baik dari harga, sisi program, pelayanan bahkan tidak
ada tawar menawar dalam transaksi.
Tapi Supermarket juga tergantung pada
Supplier kan? Nah, jangan salah hehehe.. Dalam banyak kasus, supplier
malah sekarang tergantung pada aturan2 Supermarket dimana kudu ngikutin
apa ketentuan barang yang masuk ke SPM. Jadi apakah SPM yg jadi rajanya?
2. Supplier mungkin saja rajanya.
Mengapa? Supplier sudah jelas memiliki
produk yang akan dijual. Mereka memproduksi barang dan mengendalikan
distribusi. Tapi, benarkah seperti itu?
Pada kenyataannya bahwa supplier
memproduksi barang / produk juga sesuai keinginan market / pasar bukan?
Dan tebak, siapakah yg memiliki data penjualan paling besar?
Ya si jaringan retail hehehe.. dimana salah satunya adalah Supermarket dan Retail tadi.
3. Jaringan Retail apakah bisa jadi si raja?
Banyak toko kelontong atau minimarket
merajalela di daerah2. Mereka notabene membuka bisnis retail karena
“berpotensi” untuk melayani kebutuhan konsumen sekitarnya. Dibandingkan
dg SPM jelas saja skalanya lebih kecil namun jaringannya retail ini
tidak bisa dianggap remeh lho hehehe
Retail kini seolah menjadi raja dalam
distribusi bisnis khususnya minimarket waralaba. Tapi benarkah mereka
raja? Fakta di lapangan ternyata banyak juga yg bertumbangan karena
mereka tergantung pada si supplier dalam pasokan barang padahal kondisi
jarak menjadi sebuah hambatan. Juga program-program masih kalah dgn
program-program konsumen dari Supermarket.
4. Konsumen masihkah jadi raja?
Nah ini dia… konsumen bisa saja menjadi
pihak yang dirugikan, juga bisa saja diuntungkan. Banyaknya kompetisi
dan jumlah penjual menjadikan konsumen menjadi raja karena bisa lebih
leluasa memilih. Namun di sisi lain dirugikan karena kualitas produk dan
layanan banyak berkurang dg alasan efisiensi dari si penjual (SPM,
Minimarket, Supplier, dll).
Bahkan di dunia bisnis khususnya online
saat ini malah ada sistem konsumen ambil sendiri, konsumen bayar di
depan, dan harap2 cemas apakah barang / produk yang dibeli sesuai dg apa
yg diinginkan
Konsumen malah seringkali tidak bisa mengontrol dari kondisi belanjanya karena sudah ada “aturan” dari si penjual.
>> Yang jualan atau pernah beli online pasti udah ngerasain ini dah hehehe….
So, dengan melihat kondisi spt di atas,
maka kesimpulannya adalah tentunya semua pihak saling berkaitan dan
tentu saja akan ada pihak yang sangat diuntungkan dan ada yg dirugikan
Tapi tentu saja kita sama2 ingin tidak
ada yang dirugikan kan ? Makanya itu kita dalam banyak hal perlu
bersikap toleran dan memahami lebih pola bisnis kita dalam melayani
konsumen.
Toh, bagaimanapun juga Supermarket, Supplier, End User semuanya adalah KONSUMEN lho hehehe..
Si SPM adalah konsumennya si Supplier
Si Supplier adalah konsumennya Produsen
Si End User adalah konsumennya tingkat akhir dari Jaringan Retail Penjual tersebut.
….masih panjang jaringannya nanti hehehe….
Okelah, selamat beraktivitas!!!
Post a Comment