Berawal dari kegemaran akan sambal,
seorang sarjana teknik kimia UGM rela melepaskan jabatannya sebagai
menejer di sebuah perusahaan terkenal di Yogya untuk memulai membuka
usaha warung tenda bersama teman-temannya. Pada tahun 2002 dengan konsep
warung tenda Yoyok Heri Wahyono bersama teman-temannya membukausaha makanan dengan mengandalkan cita rasa sambal yang pedas.
Dengan nama “Waroeng Spesial Sambal (SS)”
pria 38 tahun ini berkeinginan memanjakan konsumennya dengan pilihan
sambal yang bervariasi, tidak tanggung-tanggung 28 jenis sambal
disiapkan sebagai pendamping lauk pauk dan nasi dengan tingkat kepedasan
di atas rata-rata. Jadi walaupun lauknya sama tetapi sambalnya bisa
berbeda-beda.
Digawangi 6 orang tenaga kerja termasuk Yoyok,
tempat pertama berkonsep warung tenda didirikan di pinggir jalan, Jln.
Kaliurang sebelah barat Grha Sabha Pramana UGM. Menyajikan pilihan sayur
seperti ca kangkung, trancam, ca jamur, pecel, plencing jawa, dan sayur
asem. Sementara lauknya, tersedia ayam goreng, bandeng goreng, nila
goreng, tempe, tahu, iso babat, lele, udang, dan daging sapi. Harga yang
ditawarkan pun sangat terjangkau, apalagi bagi pelajar dan mahasiswa
yang merupakan pasar utama yang dibidik.
Bisnis
warung tenda dengan menu khas aneka sambal ini pun terus berkembang,
dan semakin diterima masyarakat dan selanjutnya dengan keyakinan penuh
akhirnya dibukalah Waroeng SS-02 di daerah Condong Catur. Melihat
perkembangan yang baik, kemudian dengan modal patungan bersama beberapa
temannya Yoyok kembali membuka cabang Waroeng SS-03 di daerah Seturan.
Perlahan tapi pasti berawal dari warung
tenda pinggir jalan kini Waroeng SS telah memiliki 40 outlet yang
tersebar di Yogya, Solo, Semarang, Bandung, Jakarta, Malang hingga
Pekanbaru. Di Yogya sendiri terdapat 11 outlet plus satu warung tenda
pertama yang masih bertahan hingga saat ini.
Banyaknya cabang yang berdiri terutama
di area Yogya, Waroeng SS akhirnya memiliki dapur terpadu di belakang
kantor pusat di daerah Pogung Yogya. Dapur terpadu tersebut berfungsi
mengolah masakan yang akan didistribusikan ke seluruh outlet di area
Yogya. Semua outlet mendapat pasokan makanan setengah matang. Ini
dimaksudkan agar cita rasa tetap terjaga, jadi walaupun berbeda outlet
namun pengunjung tidak akan mendapatkan rasa yang berbeda.
Meskipun namanya “waroeng”
namun layanan kepada pelanggan yang diberikan tidak kalah dengan
restoran-restoran besar lainnya. Termasuk salah satu layanan yang
diberikan yaitu layanan pesan antar dalam jangkauan ± 5 km dari kantor
pusat dengan minimal order Rp 20.000 saja.
Kini Yoyok yang identik dengan sebutan Mr. Huuh Haah bersama Waroeng SS
nya berhasil menjadi salah satu pioneer dalam bisnis kuliner ini. Kalau
Mr. Huuh Haah saja bisa, Anda pun pasti biasa. Semoga kisah sukses
waroeng SS ini mampu menginspirasai Anda. Salam sukses.
Post a Comment