http://dvdmurottal4mode.blogspot.com/

Home » » Kisah Inspiratif Pengusaha Properti Bermodal Kepercayaan

Kisah Inspiratif Pengusaha Properti Bermodal Kepercayaan

Written By Cetakan Puding Silikon on Thursday, 22 January 2015 | 00:36

Hari Kamis 13 Maret 2014 ini diadakan pertemuan rutin KOMPETEN di Toko Meubel Sumber Rejeki 40 milik Bu Yuni di Karang Wuni, Ceper, Klaten. Dalam pertemuan kali ini, yang mendapat jatah untuk dibedah bisnisnya adalah Pak Madya. Pak Madya adalah seorang pengusaha. Ada beberapa bisnis yang ia geluti, yakni: perusahaan maintenance pipa, kontraktor properti, toko bahan bangunan, hingga rumah makan padang.
Pak Madya adalah sosok yang low profile. Ia menceritakan bahwa ia dulu adalah seorang tukang pipa atau tukang ledeng. Hingga kini, ia dipercaya untuk memegang kontrak perawatan pipa PDAM se-Klaten. Ia juga membagikan pengalamannya dalam memulai bisnis rumah makan padang Murah Tenan di Pandang Simping, Klaten. Ia mengakui bahwa ia adalah seorang konseptor. Bahkan untuk rumah makannya pun, ia cukup bermodal konsep dan peralatan, sedangkan untuk lokasinya menggunakan lokasi investor yang mempercayainya.
Sosok yang mengaku 7x pindah sekolah semasa SMA ini pun membagikan tips bagaimana ia bisa memiliki aset milyaran di Klaten dan Semarang di bidang properti, tanpa modal uang. Modal yang ia miliki adalah trust atau kepercayaan. Untuk menjadi seorang pengusaha properti seperti beliau, awalnya buat konsep yang jelas. Kemudian tawarkan ke investor atau pemilik lahan. Misal, pemilik lahan minta agar lahannya dibeli 800ribu/meter. Sedangkan oleh Pak Madya, lahan itu ia beli dengan harga lebih mahal, 1juta/meter dan dinotariskan. Namun, dibuat kesepakatan bahwa pembayaran dilakukan setelah lahan laku.
Nah, kemudian Pak Madya merekrut tim marketing untuk menjualkan gambar atau denah perumahan yang ia buat. Begitu laku, uang yang dibayar konsumen digunakan untuk biaya operasional pembuatan rumah dan membayar lahan ke pemilik lahan. Begitu seterusnya.
Namun begitu, bukan berarti bisnis yang ia tekuni tanpa cobaan. Di tahun 2011/2012 ia sempat berpikiran untuk menutup usahanya karena ada permasalahan yang ia alami. Namun, ia berpikir, jika dengan menutup usahanya ia mampu menyelamatkan diri, bagaimana kelak nasib karyawannya? Akhirnya, pak Madya memutuskan untuk tetap berjuang di bisnis yang ia tekuni sekarang sambil merasa senang (tidak susah).
Meskipun dari luar ia terlihat kaku, ternyata pak Madya ini humoris juga dan sangat anti logis. Wawasannya sangat entreprenurship. Buktinya, ia pernah mencoba kuliah Teknik Sipil dan dalam salah satu ujiannya ada pertanyaan: “Hitunglah berapa material kayu yang dibutuhkan untuk membuat gedung berukuran sekian meter persegi”. Bukannya menjawab dengan analisis hitungan, tapi pak Madya menjawab, “Saya ga perlu hitung, saya pergi ket Toko Kayu dan kerja sama dengan pemilik tokonya untuk menyuplai bangunan saya. Nanti sisanya saya kembalikan. Yang saya pakai, itu yang dibayar dan dihitung”. Jawaban yang sangat wirausaha sekali ya dari sosok Pak Madya yang bercita-cita menjadi guru TPA ini. Subhanallah….
Share this article :

Post a Comment

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Pengusaha Muslim Kalimantan Barat - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger